Dot Matrik
19.49*klik teks untuk menuju
A. ATMEGA 128
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya.Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hamper sama. Pada praktikum kali ini yang membedakan antara ATMEGA 128 dengan ATMEGA 8535 selain pada kapasistas memori, jug dari Bahasa program yang digunakan.
Berikut gambar dari ATMEGA8535 :
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. 2 buah Timer/Counter 8 bit dan 2 buah Timer/Counter 16 bit.
4. Dua buah PWM 8 bit.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. Internal SRAM sebesar 4 kbyte.
7. Memori flash sebesar 128 kBytes.
8. Interupsi Eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 4 kbyte.
11. Real time counter.
12. 2 buah Port USART untuk komunikasi serial.
13. Enam kanal PWM.
14. Tegangan operasi sekitar 4,5 V sampai dengan 5,5V
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya.Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hamper sama. Pada praktikum kali ini yang membedakan antara ATMEGA 128 dengan ATMEGA 8535 selain pada kapasistas memori, jug dari Bahasa program yang digunakan.
Berikut gambar dari ATMEGA8535 :
Berikut merupakan gambar konfigurasi pin pada ATMEGA8535 :
Mikrokontroller ATMEGA 128 merupakan
mikrokontroller keluarga AVR yang mempunyai kapasitas flash memori
128KB. AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan seri
mikrokontroler CMOS 8-bit buatan ATEMEL inc, berdasarkan arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer). Secara umum, AVR dapat terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
AT-Mega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas
adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi yang digunakan, bisa dikatakan hampir sama. Semua jenis AVR
dilengkapi dengan flash memori sebagai memori program. Kapasitas dari
flash memori ini berbeda antara chip yang satu dengan chip yang lain.
Tergantung dari jenis IC yang digunakan. Untuk flash memori yang paling
kecil adalah 1 kbytes (ATtiny11, ATtiny12, dan ATtiny15) dan paling
besar adalah 128 kbytes (AT-Mega128). Berikut ini adalah spesifikasi
Mikrokontroler AVR ATMega-128 dan konfigurasi pin ATMEGA 128.
1. Saluran I/O sebanyak 56 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, Port D, Port E, Port F dan Port G.2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. 2 buah Timer/Counter 8 bit dan 2 buah Timer/Counter 16 bit.
4. Dua buah PWM 8 bit.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. Internal SRAM sebesar 4 kbyte.
7. Memori flash sebesar 128 kBytes.
8. Interupsi Eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 4 kbyte.
11. Real time counter.
12. 2 buah Port USART untuk komunikasi serial.
13. Enam kanal PWM.
14. Tegangan operasi sekitar 4,5 V sampai dengan 5,5V
Konfigurasi pin ATMEGA-128 |
B. DOT MATRIK
1.1
Pengertian Dot Matrix
LED Dot
Matrix ini
memiliki 35 LED yang disusun dalam matriks 5 kolom 7 baris (5x7 LED), dengan terminal katoda pada kolom dan terminal anoda
pada baris / cathode
shared column, anode shared row. Ukuran (sisi terpanjang) dari komponen elektronika
ini adalah 0,7" dengan dimensi
keseluruhan sebesar 17,8 x 12 x 6 mm.
Untuk mengendalikan tampilan pada komponen ini, terapkan algoritma
pemindaian iteratif (iterative
scanning algorithm) di mana masing-masing titik LED ditentukan nyala / tidaknya
dengan mengatur kondisi pada 2 pin terkait (pin baris dan pin kolom, lihat
diagram pada konfigurasi pin yang terlampir di bawah), dilanjutkan dengan titik
LED berikutnya, demikian berulang-ulang. Apabila proses ini dilakukan cukup
cepat, mata manusia akan menangkap cahaya dari LED-LED ini sebagai cahaya yang
berkesinambungan. Setiap LED memiliki tegangan maju / forward voltage sebesar 2,1 Volt
dengan konsumsi arus ±20 mA per LED pada intensitas optimum.
1.2
Prnisip Kerja Dot Matrix
Bagian pin yang digunakan
sebagai input atau output tergantung pada kondisi posisi Anoda/katoda LED yang
terpasang didalamnya. Jika Anoda dari LED terpasang pada bagian kolom maka
semua pin pada bagian kolom merupakn tempat masuknya arus (input) dan bagian
baris merupakan tempat keluarnya arus(output). Led dot matrix yang digunakan
pada prakltikum ini adalah led dot matrix 5x7. 5 pin kolom dihubungkan ke anoda
melalui port A mikrokontroler sekaligus sebagai input, dan 7 pin baris
dihubungkan ke port C mikrokontroler sebagai output. Apabila bagian kolom
diberi arus atau diberi data 1 (high) maka kolom tersebut aktif atau LED pada
kolom tersebut siap menyala. LED yang menyala akan tergantung pada bagian baris
yang diberi data 0 (low).
|